Puisi Cinta: Satu Malam di Muria
Satu Malam di Muria
Oleh: Sutopo Y Saryani
Malam pun larut
Embun mulai menguasai dinding-dinding Muria
Malam yang renta menolak menutup batang usia
Langit timur memerah
Sang Fajar meronta ingin terlepas
Dari sekapan Raja Malam
Muria tetap tegar dan tersenyum
Muria tetap gagah dan terjaga
Walau sepanjang malam ia tidak pejamkan mata
Tergores kisah satu malam
Di Gunung Pecinta
Bentangan waktu yang berlalu
Menjadi sejarah baru kehidupan kita
Walau kantuk terus merayu
Kau temani aku dalam terjaga
Satu jam yang lalu kita berjalan ke pesanggrahan
Kita duduk dibawah pohon pojok taman
Menatap langit menggapai bintang purnama
Meniti jalan ke depan bersama taklukkan dunia
Dua jam yang lalu kita berdua merasakan
Dinginnya air terjun Monthel
Kau basuh mukamu, kau sandarkan tubuhmu
Di batu yang terpahat oleh jemari kita
Terukir atas nama dan cinta
Empat jam yang lalu kita menelusri jalan yang berliku
Menaiki tangga Muria
Menikmati keindahan malam alam Muria
Suara jengkrik dan belalang daun disepanjang jalan
Menyanyikan senandung romansa
Merayu malam agar tetap membentangkan sayapnya
Untuk para insan yang sedang mereguk anggur asmara
Yang dituang dalam cawan-cawan pecinta
Supaya mereka tetap mabuk dan terbenam
Dalam kenikmatan tahta angkasa
Sepuluh menit yang lalu kau hempaskan
Tubuh indahmu ke tenda yang membisu
Matamu menatap kepadaku
Seolah ingin katakan
Temani aku…….
Jangan kau tinggalkan aku