Senin, 18 Agustus 2014

Puisi Cinta: Satu Malam di Muria



Satu Malam di Muria
Oleh: Sutopo Y Saryani 

Malam pun larut
Embun mulai menguasai dinding-dinding Muria
Malam yang renta menolak menutup batang usia
Langit timur memerah
Sang Fajar meronta ingin terlepas 
Dari sekapan Raja Malam
Muria tetap tegar dan tersenyum
Muria tetap gagah dan terjaga
Walau sepanjang malam ia tidak pejamkan mata

Tergores kisah satu malam
Di Gunung Pecinta
Bentangan waktu yang berlalu 
 Menjadi sejarah baru kehidupan kita
Walau kantuk terus merayu
Kau temani aku dalam terjaga

Satu jam yang lalu kita berjalan ke pesanggrahan
Kita duduk dibawah pohon pojok taman
Menatap langit menggapai bintang purnama
Meniti jalan ke depan bersama taklukkan dunia

Dua jam yang lalu kita berdua merasakan 
Dinginnya air terjun Monthel 
Kau basuh mukamu, kau sandarkan tubuhmu
Di batu yang terpahat oleh jemari kita
Terukir atas nama dan cinta

Empat jam yang lalu kita menelusri jalan yang berliku
Menaiki tangga Muria
Menikmati keindahan malam alam Muria
Suara jengkrik dan belalang daun disepanjang jalan
Menyanyikan senandung romansa
Merayu malam agar tetap membentangkan sayapnya
Untuk para insan yang sedang mereguk anggur asmara
Yang dituang dalam cawan-cawan pecinta
Supaya mereka tetap mabuk dan terbenam
Dalam kenikmatan tahta angkasa

Sepuluh menit yang lalu kau hempaskan 
Tubuh indahmu ke tenda yang membisu
Matamu menatap kepadaku
Seolah ingin katakan
Temani aku…….
Jangan kau tinggalkan aku