Menurut bentuknya, puisi baru dibedakan atas distikon, terzina, kuartren, quintet, sektet, septima, oktav/stanza, dan soneta.
a.       Distikon atau sajak dua seuntai. Jumlah barisnya dua buah, biasanya bersajak sama.
Contoh:
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
b.      Terzina atau sajak-sajak tiga seuntai.
Contoh:
Cinta
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana

Dalam bahagia cinta tiba melayang
Bersinar bagi matahari
Mewarna bagaikan sari

c.       Quatrain atau sajak empat seuntai
Contoh:
Mendatang-datang Jua
Mendatang-datang jua
Kenangan lama lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layublipu rindu-sendu

d.      Quint atau sajak lima seuntai
Contoh:
Hanya kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan
Kepada Tuan
Yang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada Tuan
Yang pernah diresah gelisahkan

Satu-satunya kenyataan
Yang biasa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada Tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

e.       Sektet atau sajak enam seuntai
Contoh:
Merindukan Bahagia
Jika harilah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Alam seperti dalam Samadhi
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis sedih
(Ipih)

f.       Septima atau sajak tujuh seuntai
Contoh:
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya.
(Moh. Yamin, S.H.)

g.      Stanza atau oktav atau sajak delapan seuntai
Contoh:
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh teenang.
( Sanusi Pane)

h.      Soneta
Sonata berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk dari kata Sono dan berarti bunyi atau suara. Memang puisi sonata ialah bentuk Kesusastraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abat ke-13
Syrat-syrat soneta
1)      Jumlah baris ada 14 buah
2)      Keempat belas baris tersebut terdiri atas 2 buah quatrain dan 2 buah terzina. Jadi pembagian bait itu: 2 X 4 dan 2 X 3.
3)      Kedua buah quatrain merupakan kesatuan yang disebut stanza atau octav.
4)      Kedua buah terzina merupakan kesatuan yang disebut Sextet.
5)      Octav berisi lukisan alam: jadi sifatnya objektif.
6)      Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam Octav, jadi sifatnya subjektif.
7)      Peralian dari Octav ke Sextet disebut Volta.
8)      Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku kata.
9)      Rumus sajaknya a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.  

Posting Komentar

 
Top