YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM RAUDLTUL ULUM
MADRSAH ALIYAH RAUDLATUL ULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PAKET 6

Mata Pelajaran : Sastra Indonesia
Kelas/ Program : XII/ Bahasa
Hari, Tanggal : ………..2016
Waktu             :  120 menit
I.             Pilihlah jawaban yang paling tepat diantara a, b, c, d, dan e yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya dari tiap nomor pada kolom lembar jawaban yang tersedia.

1.      Bacalah puisi berikut!
                 Tuhan  Telah menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat perut anak-anak yang kelaparan
     Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
     Lewat semayup suara adzan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran
Lewat gempa bumi yang berguncang
……………………………………………………….
Hujan dan banjir yang melintang pukang
                 Adakah kau dengar?
                                         ( Apip Mustofa )
Kalimat bermajas untuk mengisi larik yang rumpang adalah…
a.       Deru angin yang meliuk kencang
b.      Nyiur yang meliuk-liuk
c.       Ombak yang berbuih
d.      Air yang keruh dan kotor
e.       Bisik-bisik halilintar
2.      Bacalah penggalan drama berikut!
Istri           : Siang malam waktuku habis untuk jual gorengan. Memungut keuntungan satu rupiah. Tapi   kau ludeskan di rumah Jarot.
Suami        : ………
Istri            : Engkau tidak bekerja. Tak sedikit pun bekerja. Mengurus anak juga tidak.
malah berjudi. Dari mana uang itu? Dari mana? Berulang kali aku   kehilangan uang   simpanan
 Kalimat yang tidak tepat untuk mengisi dialog yang menimbulkan konflik adalah….
a.       Dasar perempuan tidak tahu di untung
b.      Sudah kubilang, jangan mempersoalkan hal itu.
c.       Siapa suruh jual gorengan
d.      Jangan ngatur suami, judi itu hobiku dari dulu
e.       Baiklah Bu, aku akan berhenti judi

Kutipan cerpen berikut ini digunakan untuk menjawab soal no. 3 s.d 8.
            Akhirnya Bagus paham pada sikap Mak Mirah. Perempuan tua yang selama ini dia anggap sebagai ibunya, yang selalu marah bila dia menyebut cui mie, lebih-lebih kalau itu cui mie Tacik  Wen Ji.  Dulu ia selalu berpikir, “Apa salahnya dengan cui mie Cik Wen? Bahkan cuma warung cui mie Cik Wen yang memasang tulisan halal, dalam huruf Latin maupun Arab.”
            “Sudah Mak bilang berkali-kali. Jangan coba-coba beli cui mie kalau kamu gak ingin lihat mak kamu ini jantungan lagi.”
            “Mak ini kenapa sih? Cui mie Cik Wen kan halal Mak, enak, murah lagi.”
            “Bagus!”
            Satu hal yang paling disesali Bagus adalah mengapa ia baru tahu segalanya ketika Mak Mirah sudah terbaring koma begini. Jika saja ia tahu bahwa Koh Ang, suami Cik Wen itu yang telah menyebabkan Mak Mirah kehilangan Pakde Jarwo. Jika saja ia tahu bahwa Koh Ang lah yang membuat hidup Mak Mirah terlunta-lunta. Jika saja ia tahu bahwa kebencian Mak yang sesungguhnya bukan pada cui mie.
            “Mak tak perlu seperti ini kan Mak? Mak tak perlu bertengkar dengan Cik Wen sampai terkena serangan stroke begini.” Andai saja Mak Mirah tahu bahwa Cik Wen tak kalah sakitnya dengan Mak Mirah akibat ulah Koh Ang. Andai saja ia tahu segalanya sejak awal, tentu ia akan memberi tahu Mak Mirah bagaimana nikmatnya memaafkan, sesuatu yang ia rasakan sendiri setelah ia memaafkan ibu kandung yang telah membuangnya sejak bayi. (Cui Mie Cik Wen, Labima)  

3.       Konflik yang dialami oleh tokoh utama cerita adalah….
a.    Kebencian pada cui mie Cik Wen.
b.    Kebencian pada Cik Wen.
c.     Koma akibat serangan stroke.
d.    Kehilangan Pakde Jarwo
e.    Hidup terlunta-lunta tanpa Pakde Jarwo.
4.      Penyebab konflik yang dialami oleh tokoh utama cerita adalah…
a.    Cik Wen adalah penjual cui mie yang bisa menyebabkan sakit jantung.
b.    Cik Wen adalah istri Koh Ang yang berjualan cui mie dengan harga murah.
c.     Cik Wen adalah istri Koh Ang yang menyebabkan ia kehilangan Pakde Jarwo.
d.    Hidup terlunta-lunta karena kehilangan Pakde Jarwo, suaminya.
e.    Mak Mirah tidak tahu kalau Cik Wen pun menderita akibat ulah Koh Ang.
5.      Akibat konflik yang dialami oleh tokoh utama adalah….
a.    Melarang Bagus untuk membeli cui mie, apalagi cui mie Cik Wen.
b.    Hidup terlunta-lunta tanpa Pakde Jarwo, suaminya.
c.     Bertengkar dengan Cik Wen sampai terkena serangan stroke.
d.    Bagus menyesali ketidaktahuannya tentang masalah Mak Mirah.
e.    Bagus menyesali ketidaktahuannya tentang masalah Pakde Jarwo.
6.      Pendeskripsian watak tokoh utama dilakukan melalui…
a.    Uraian pengarang
b.    Uraian tokoh lain
c.     Dialog antartokoh
d.    Situasi di sekitar tokoh
e.    Ciri-ciri fisik tokoh.
7.      Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan cerpen tersebut adalah…
a.    Orang pertama pelaku utama
b.    Orang pertama pelaku sampingan
c.     Orang kedua
d.    Orang kedua di luar cerita
e.    Orang ketiga serba tahu
8.      Kutipan kalimat yang mengandung amanat adalah…
a.    Apa salahnya dengan cui mie Cik Wen?
b.    Jangan coba-coba beli cui mie kalau kamu gak ingin lihat mak kamu ini jantungan lagi.
c.     “Mak tak perlu seperti ini ‘kan Mak?
d.    Mak tak perlu bertengkar dengan Cik Wen sampai terkena serangan stroke begini.
e.    …tentu ia akan memberi tahu Mak Mirah bagaimana nikmatnya memaafkan,…
                                  
Puisi berikut ini digunakan untuk menjawab soal no. 9 dan 10.

Selembar Uang

Di pusat pertokoan
Selembar uang seratus ribu
Dihina daftar harga sepatu

Di jalan tersipu malu
Disindir sekeping logam seratus rupiah
Bisa membangun senyuman orang tak punya kaki.
(Deddy Koral)
9.      Kalimat bermajas yang tepat untuk mengisi bagian rumpang dalam puisi tersebut adalah…
a.       Melayang dari saku
b.      Hanya tergenggam di tangan
c.       Tiba-tiba tak bermakna
d.      Bukanlah apa-apa
e.       Termangu pilu dalam saku
10.  Pesan yang disampaikan penyair melalui puisi tersebut adalah…
a.       Tak perlu menunggu besar/kaya untuk berbuat baik dan bermakna.
b.      Uang seratus rupiah lebih bermakna daripada uang seratus ribu rupiah.
c.       Letakkan segala sesuatu pada tempatnya.
d.      Perlakukan segala sesuatu sesuai dengan fungsinya.
e.       Jangan melihat sesuatu dari tampilan luarnya saja.
11.  Pahami puisi berikut ini!
Puisi
--kado buat Nenden Noor

Seberapa cintakah puisi pada
Kata-kata? Ia mengembara
Pada bumi yang bergemuruh
Pada bumi yang sunyi untuk
Dikabarkan pada hatimu
Yang gelisah dicengkeram cemas
        Penggunaan majas yang sama terdapat pada….
a.          Seberapa cintakah puisi pada kata-kata dan ia (puisi) mengembara pada bumi yang bergemuruh.
b.         Ia mengembara pada bumi yang bergemuruh dan pada bumi yang sunyi
c.          Pada bumi yang sunyi dan untuk dikabarkan pada hatimu yang gelisah
d.         Dikabarkan pada hatimu yang gelisah dan dicengkeram cemas
e.          Pada bumi yang bergemuruh dan dicengkeram cemas.

12.  Pahami puisi berikut ini!
Sayap kecil

tidak kau patahkan
sayap kecilku
meski akulah
pengganggu langkahmu
sore itu.

aku sekadar diutus
sebagai saksi kerdil
bahwa rumpun kesabaran
masih mekar
di taman hatimu
.
(Zizie Ali)
        Diantara kata bercetak tebal, yang bukan kata simbol adalah….
a.    patahkan
b.    sayap kecilku
c.     langkahmu
d.    kesabaran
e.    masih mekar

13.  Pahami gurindam berikut ini!

Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
(Gurindam Duabelas, Raja Ali Haji)

        Apakah maksud gurindam tersebut?
a.       Akhirat itu sangat diyakini kebenarannya oleh orang-orang yang memelihara hatinya dengan ilmu.
b.      Akhirat itu hanya diyakini oleh orang-orang yang tidak buta hatinya.
c.       Akhirat itu adalah kenyataan yang akan dihadapi oleh orang-orang yang tidak buta hatinya.
d.      Akhirat itu menyebabkan manusia selalu berusaha untuk menjaga hatinya agar menjalani hidup sesat.
e.       Akhirat itu sangat diinginkan oleh orang-orang yang mampu menjaga kebersihan hatinya.

Kutipan sastra Melayu berikut ini digunakan untuk menjawab soal no. 14 dan 15 .
            Setelah baginda mendengar demikian sembah sekalian mereka itu, maka baginda pun terlalulah sukacitanya seraya titahnya, “Hai sekalian tuan-tuan, apa mulanya maka demikian halnya, tuan-tuan ini?” Maka sembah segala menteri dan hulubalang itu,“Ya Tuanku Syah Alam, adapun negeri patik ini telah tiada rajanya, telah sudah kembali ke Rahmatullah taala.” Maka dipersembahkannyalah daripada permulaannya dan kepada kesudahannya.
            Syahdan, maka baginda pun terlalulah sukacita hatinya mendengar sembah sekalian menteri dan hulubalang itu. Maka seketika lagi baginda pun menceritakan hal-ihwalnya pergi membuangkan dirinya itu. Setelah segala menteri dan hulubalang dan rakyat sekaliannya mendengar cerita baginda itu, maka mereka itu pun terlalulah suka cita hatinya, maka katanya, ”Raja besar juga rupanya duli baginda ini”. Setelah sudah maka sembah segala menteri dan hulubalang dan rakyat sekalian itu, ”Baiklah segera tuanku naik ke atas gajah ini, supaya patik sekalian mengiringkan tuanku ke dalam negeri.”
      (Hikayat Bahtiar)

14.  Kutipan sastra Melayu tersebut berisi tentang….
a.    Pertemuan antara Tuanku Syah Alam dengan rakyat yang telah ditinggal mati oleh raja mereka.
b.    Cerita Tuanku Syah Alam tentang negeri yang ditinggal mati oleh rajanya.
c.     Tuanku Syah Alam diangkat menjadi raja oleh rakyat yang telah ditinggal mati oleh raja mereka.
d.    Mentri dan hulubalang yang mencari raja sebagai pengganti raja mereka yang telah meninggal.
e.    Tuanku Syah Alam yang menjalani hukuman pembuangan dari negerinya.  
15.  Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu tersebut adalah….
a.    Berbagi cerita dengan orang yang dipercaya
b.    Mengangkat pemimpin yang dipercaya
c.     Memberikan sembah kepada raja
d.    Senang mendapatkan sembah dari mentri dan hulubalang
e.    Raja membuang diri ke luar kerajaan
Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal no.  16s.d. 18 .
Beberapa hari yang lalu semuanya masih baik-baik saja. Sampai kejadian itu datang. Guncangan dahsyat yang membuat laki-laki tak mampu menopang badan. Mengempaskan segalanya. Keduanya bahkan harus merayap agar sampai ke boks bayi dan mengangkat Mutia.
….
Tapi tak ada yang melihat Cut Rani. Sebaliknya, sebagian justru menunjukkan foto-foto lain, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Lalu mereka sama tepekur saat menemukan gelengan kepala sebagai jawaban.
Cut, ke mana abang harus mencarimu?
….
Sudah sepekan ini, setiap hari lelaki itu berdiri di pinggir jalan yang mulai ramai. Dengan masker di wajah dan topi butut di kepala. Di antara debu-debu yang beterbangan dan panas matahari yang garang. Ia hanya sendiri, sebab si kecil Mutia kini sudah dititipkannya kepada Allah. Gadis kecil mereka tak bisa bertahan, kondisinya berangsur-angsur lemah. Nafasnya tersengal-sengal, makin satu-satu…. (Asma Nadia, Cut)

16.  Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah….
a.       Gempa bumi, dibuktikan dengan pernyataan “guncangan dahsyat”
b.      Hilangnya Cut Rani akibat gempa bumi.
c.       Setiap orang menunjukkan foto keluarganya.
d.         Setiap hari lelaki itu berdiri di pinggir jalan yang mulai ramai untuk mencari istrinya.
e.       Si kecil Mutia meninggal dunia.
17.  Penyebab konflik dalam kutipan tersebut adalah….
a.       Gempa bumi, dibuktikan dengan pernyataan “guncangan dahsyat”
b.      Hilangnya Cut Rani akibat gempa bumi.
c.       Setiap orang menunjukkan foto keluarganya.
d.      Setiap hari lelaki itu berdiri di pinggir jalan yang mulai ramai untuk mencari istrinya.
e.       Si kecil Mutia meninggal dunia.
18.  Akibat konflik dalam kutipan tersebut adalah…
a.   Gempa bumi, dibuktikan dengan pernyataan “guncangan dahsyat”
b.   Hilangnya Cut Rani akibat gempa bumi.
c.    Setiap orang menunjukkan foto keluarganya.
d.   Setiap hari lelaki itu berdiri di pinggir jalan yang mulai ramai untuk mencari istrinya.
e.   Si kecil Mutia meninggal dunia.

Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal no. 19 s.d. 21 .
Pak Rahmat memang orang yang cukup istimewa di kampungku, terlebih untuk orang-orang sebayaku. Ia adalah guru ngaji kami di surau. Pekerjaan sehari-harinya adalah guru di sebuah sekolah madrasah negeri. Sore hari mengajar ngaji untuk anak-anak perempuan di kampung kami, malam hari setelah sholat maghrib ia mengajar ngaji untuk anak-anak kecil, bakda Isya barulah ia mengajar untuk orang-orang yang lebih besar. Itu belum cukup. Setelah sholat subuh ia mengajar mengaji ibu-ibu yang sudah mulai sepuh. (Puthut EA, Dalam Pusaran Kampung Kenangan)
19.  Watak tokoh dalam kutipan tersebut digambarkan dengan cara
a.       Melalui ucapan-ucapan tokoh utamanya.
b.      Melalui pikiran-pikiran tokoh utamanya.
c.       Melalui dialog antartokoh.
d.      Melalui cerita tokoh lain.
e.       Melalui uraian pengarang (bukan tokoh)
20.  Karakter tokoh utama dalam kutipan tersebut adalah….
a.       Materialistis, buktinya seluruh waktunya digunakan untuk mencari uang.
b.      Egois, buktinya waktunya dihabiskan untuk kesenangannya, yaitu mengajar mengaji.
c.       Sombong, buktinya ia memamerkan kemampuan mengajinya dengan mengajar mengaji pada semua orang.
d.      Penuh tanggung jawab pada keluarga, buktinya ia giat mencari nafkah dengan mengajar mengaji pada warga kampung.
e.       Penuh tanggung jawab pada masyarakat, ditunjukkan dengan kemauan mengajar mengaji pada warga kampung.
21.  Nilai yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah….
a.    nilai ekonomi
b.    nilai kasih sayang
c.     nilai religi
d.    nilai budaya
e.    nilai kepahlawanan
Teks puisi berikut ini digunakan untuk menjawab soal no. 22  s.d 25.

Doa Orang Lapar

kelaparan adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam
o Allah !
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin
kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
(Rendra)

22.  Puisi tersebut menggambarkan….
b.    bahaya kelaparan
c.     sikap orang-orang yang kelaparan
d.    kondisi orang-orang yang kelaparan.
e.    penyebab kelaparan
f.     masyarakat yang menderita kelaparan
23.  Imaji yang terdapat dalam puisi tersebut adalah…
a.    pendengaran
b.    penglihatan
c.     pembauan
d.    peraba
e.    pengecap
24.  Di antara kata-kata bercetak tebal dalam puisi tersebut, yang merupakan kata simbol adalah…
a.       Kelaparan
b.      o Allah
c.       burung gagak
d.      menakutkan
e.       orang miskin
25.  Majas yang sama terdapat pada pilihan berikut…
a.       /kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam/ dan /jutaan burung-burung gagak bagai awan yang hitam/
b.      /burung gagak menakutkan/ dan /dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan/
c.       /kelaparan adalah pemberontakan/ dan / kelaparan adalah batu-batu karang/
d.      /dari pisau-pisau pembunuhan/ dan /yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin/
e.       /kelaparan adalah batu-batu karang/ dan /di bawah wajah laut yang tidur/

Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal no. 26 dan 28.
            Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu.
           "Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini? (Peradilan Rakyat, Putu Wijaya)
26.  Amanat tersurat yang dapat ditemukan dalam kutipan cerpen tersebut adalah…
a.    Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra.
b.    Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku.
c.     Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu?
d.    Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya?
e.    Seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini.
27.  Nilai moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…
a.    Sekretaris membacakan berita kepada pengacara tua
b.    Seorang pengacara muda yang gemilang dan profesional.
c.     Seorang ayah yang rindu pada putranya.
d.    Seorang ayah yang menyesali putranya.
e.    Seorang ayah yang ingin menasehati anaknya.
28.   Cerita tersebut menggunakan sudut pandang….
a.    Orang pertama pelaku utama
b.    Orang pertama pelaku sampingan
c.     Orang ke tiga
d.    Orang ke dua
e.    Gabungan

29.  Baca dan pahami teks puisi berikut ini!
Selamatan

telah kuikhlaskan rasa sakit itu sebelum terjadi
ketika dan sesudahnya

telah kutaburkan di wajahmu wewangian kembang
dan kupanjatkan doa ampunan bagimu

tapi aku tak berhak mewakili hati rakyatmu
sebab tenaga untuk menegakkan kakiku sendiri ini
kupinjam dari mereka

aku tak memiliki harkat kedaulatan mereka
serta tak kugenggam kuara nurani mereka
yang diterima dari Tuhan

oleh karena itu
jika engkau mengharapkan keselamatan di esok hari
temuilah sendiri ruh mereka
(Emha A. N)
        Amanat yang dapat ditemukan dalam puisi tersebut adalah….
a.       Kita hendaknya ikhlas menanggung semua derita.
b.      Kita hendaknya memberikan yang terbaik untuk orang lain.
c.       Kita hendaknya memintakan ampunan untuk orang lain.
d.      Jangan mengambil kedaulatan orang lain.
e.       Setiap orang harus meminta maaf kepada orang-orang yang telah disakiti.
                                                      
30.  Baca dan pahami dialog berikut ini!
Nata    : “Ra, aku sudah bosan berdiri di sini, senyum kiri kanan, menjawab   
               sapaan orang, dan menjawab pertanyaan yang tidak aku pahami.”
Nara    : “Jangan bosan dulu Ta, aku masih butuh pertolonganmu. Ini demi 
               pekerjaanku.”
Nata    : “Yah, tapi kalau ada orang yang tahu bagaimana? Kamu malah akan
              menanggung resiko yang lebih berat. Kamu akan kehilangan
              pekerjaanmu.”
Nara    : “Ah, kalau itu sih tidak perlu dipikir. Tidak akan ada orang yang tahu. 
              Kata orang, kita ini ….”
Nata    : “Iya, dan kamu pandai memanfaatkan hal itu.”

        Peribahasa yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah….
a.    Bagaikan anak ayam kehilangan induknya.
b.   Bagaikan pagar makan tanaman.
c.    Bagaikan pinang dibelah dua.
d.   Bagaikan aur dengan tebing.
e.    Bagaikan api dengan asap.
                                                           

31.  Baca dan pahami teks berikut ini!
Alkisah diceritakan oleh yang empunya ceritera ini, sekali peristiwa ada seorang raja di sebuah negeri, Mada’in namanya. Raja itu bernama Kobat Syahril. Negeri itu terlalulah luas dan maha besar. Adapun raja itu terlalu adil dengan murahnya, bangsawan, lagi budiman dan dermawan. Baginda dikasihi oleh segala menteri dan hulubalang; segala isi rakyat negeri Mada’in itu amat kasih akan raja itu, sebab adil dan murahnya. Seorang pun raja-raja tiada dapat melalui titahnya, dan tiada dapat mengikut kelakuannya. Segala negeri di dalam tanah Arab itu takluk di bawah perintahnya.
Pernyataan yang benar tentang isi sastra Melayu tersebut adalah….
a.  Di sebuah negeri yang besar terdapat seorang raja yang adil dan dermawan karena dicintai oleh seluruh mentri, hulubalang dan rakyatnya. Tak ada seorang raja pun yang mampu menandinginya.
b.  Di sebuah negeri yang besar terdapat seorang raja yang adil dan dermawan sebab dicintai oleh seluruh mentri, hulubalang dan rakyatnya. Tak ada seorang raja pun yang mampu menandinginya.
c.   Di sebuah negeri yang besar terdapat seorang raja yang adil dan dermawan walaupun dicintai oleh seluruh mentri, hulubalang dan rakyatnya. Tak ada seorang raja pun yang mampu menandinginya.
d.  Di sebuah negeri yang besar terdapat seorang raja yang adil dan dermawan sehingga dicintai oleh seluruh mentri, hulubalang dan rakyatnya. Tak ada seorang raja pun yang mampu menandinginya.
e.  Di sebuah negeri yang besar terdapat seorang raja yang adil dan dermawan meskipun dicintai oleh seluruh mentri, hulubalang dan rakyatnya. Tak ada seorang raja pun yang mampu menandinginya.

32.  Baca dan pahami teks berikut ini!
Waktu itu aku mencoba menggiring kambing-kambing ini ke dekat hutan kecil di kaki bukit kecil itu; maksudku agar mudah memberi minum kambing-kambing ini lantaran di situ terdapat mata air. Waktu itu aku sama sekali tidak memperhitungkan akan bahaya yang mungkin muncul jika secara tiba-tiba anjing-anjing liar itu menyerang. Menurut cerita orang-orang kampung memang demikian, bahkan banyak orang tewas gara-gara anjing-anjing itu. Tetapi aku, waktu itu, tidak takut sama sekali.  (Aku dan Embi, Yanusa Nugroho)
Bagaimanakah watak aku dalam kutipan cerpen di atas?
a.       Bukan pemalas, buktinya aku mau menggembalakan kambing-kambing di dekat hutan kecil.
b.      Ceroboh, buktinya aku tidak memperhitungkan serangan anjing-anjing liar.
c.       Pemberani, buktinya aku tidak takut sama sekali akan serangan anjing-anjing liar.
d.      Sombong, buktinya ia mengaku tidak takut sama sekali pada serangan- serangan anjing liar.
e.       Keras kepala, buktinya ia tidak percaya pada cerita-cerita orang kampung.
33.  Penulisan kata berimbuhan yang tidak tepat dalam aksara Arab Melayu adalah….
a.          مندعر
b.           اليرن
c.          تر بواع
d.           دليهتث
e.           برلاري
34.           مكا د ليهتث بورع ايت بركنتوعن         
Pengalihan kedalam aksara latin yang tepat adalah…
a.       Maka dilihat burung itu bergantung
b.      Maka dilihatnya burung itu bergantungan
c.       Maka dilihat burung itu berkantong
d.      Maka dilihatnya barang itu bergantungan
e.       Maka dilihatnya barang itu tergantung
35.                         برلاري
هعك هيلع فد ه فري
اكو اكن لبه تيد ق فردولي
اكو ما و هيد ف سريبو تا هن لاكي
Jika dialihkan ke dalam aksara latin adalah…
a.       Berlari
Hingga hilang pedih peri
Aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
b.       Berlari
Hingga hilang sedih peri
Aku akan peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
c.       Berlari
Hilang hingga pedi perih
Aku akan tidak peduli lagi
Aku mau hidup seribu tahun lagi
d.   Berlari
Hingga hilang pedih perih
Aku akan tidak perduli lagi
Aku mau hidup sribu tahun lagi

e.       Berlari
Hingga hilang sedih perih
Aku akan lebih tak peduli                  
Aku mau hidup seribu tahun lagi
36.  Baca dan pahami teks berikut ini!
Azalea tak pernah menyangka kalau hari ini ia harus bertemu Sandrina. Dan pertemuan itu sesungguhnya tak ia harapkan. Azalea telanjur kecewa pada Sandrina. Sandrina yang sedemikian sempurna di matanya, ternyata menyimpan cela yang tak terbayangkan oleh Azalea. Sandrina yang kaya, cantik, pintar, dan santun. Sandrina yang selalu siap membantu siapa pun. Sandrina yang di suatu pagi ditemukan OD di kamar mewahnya. Dan itu sangat menyakiti Azalea. “Aku malas sekali untuk bertemu Sandrina Ma. Aku kecewa.” “Za, ….Begitu juga dengan Sandrina. berikan kesempatan padanya untuk memperbaiki diri. Temui dia!” kata mama dengan lembut.
Peribahasa yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah….
a.  Tak ada asap tanpa api.
b.  Tak ada gading yang tak retak.
c.   Tak ada rotan akar pun jadi.
d.  Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.
e.  Tak kan lari gunung dikejar.
37.  Di antara pilihan berikut ini manakah yang berjenis gurindam?
a.    Asam kandis melekat di peti
     Adik manis memikat hati
b.   Sejauh mata memandang 
     Hanya kabut yang terbentang
c.    Karena nila setitik
     rusak susu sebelanga
d.   Tersebutlah kisah legenda
     Si miskin papa memimpikan raja
e.    Bila budi telah tertanam
      Jangan harapkan balas dikenyam
38.  Di antara pilihan berikut ini manakah yang berjenis karmina?
a.    Asam kandis melekat di peti
Adik manis memikat hati
b.   Sejauh mata memandang 
Hanya kabut yang terbentang
c.    Karena nila setitik
rusak susu sebelanga
d.   Tersebutlah kisah legenda
Si miskin papa memimpikan raja
e.    Bila budi telah tertanam
Jangan harapkan balas dikenyam
39.  Bacalah penggalan cerita berikut!
.   Aku tidak bisa menjawab, karena kegirangan yang meluap. Betapa mengherankan ! ada seorang pemuda ganteng yang mau kawin denganku. Dengan Mini ! Pastilah gempar kotaku karena mengomongkan bahwa Mini anak Sulinah akan kawin dan merantau ke luar negeri.
                                                                               (Musim Buah Rambutan, Titie Said)     
Frase yang dimiringkan menggunakan majas
a.   Personafikasi
b.   Hiperbola
c.   Metafora
d.   Paradoks
e.   Sinestesia
40.  Perhatikan ilustrasi berikut!
Seseorang yang suka mengabaikan atau menunda-nunda pekerjaannya padahal waktu   yang tersedia cukup banyak. Tetapi, setelah diketahui manfaat dan keuntungan dari pekerjaan tersebut, barulah di mulai mengerjakannya. Namun, waktu pengerjaannya tinggal sedikit.
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi adalah…
a.       Mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalamu
b.      Hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar
c.       Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya
d.      Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta

e.       Ingat antara belum kena, hemat antara belum habis

Posting Komentar

 
Top