Esai adalah karangan yang membahas
suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Bahan esai
adalah masalah actual. Esai cenderung singkat, padat, dan terfokus pada objek
yang digarapnya. Gaya bahasa easi sangat pribadi atau sesuai dengan karakter
penulis, tetapi akrab, komunikatif menyapa para pembaca. Esai
dapat dituangkan gaya satir (sindiran ), menggelitik, jenaka, dan enak dibaca, meskipun
isinya bernada kritik pedas.
Ciri-ciri esai sastra
1. Berisi ide-ide
penulisnya
2. Ide-ide
tersebut disertai argumen/alasan atau data
3. Penulis esai
tidak terpengaruh oleh kualitas karya sastra yang ditinjau.
4. Permasalahan
yang dikemukakan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas
5. Menggunakan
pendekatan intelektual.
Prinsip-prinsip penulisan essai
1. Penulis bebas
mengemukakan pendapat
2. Sebaiknya
pendapat yang dikemukakan berkaitan dengan hal yang actual
3. Penyampaian
pendapat didasari oleh intelektualitas/keilmuan
4. Pendapat harus
disertai argument atau alasan.
5. Pendapat harus
disertai data/fakta
Langkah-langkah menulis esai
1. Menemukan
masalah atau objek khusus yang akan dibahas.
Contoh: “Seribu kunang-kunang di Manhattan”, cerita tanpa kehadiran
cerita.
2. Membuat
kerangka esai berdasarkan masalah atau objek khusus.
Contoh:
a.
Judul : Cerpen Umar Kayam, Bius Dongeng
Modern
b.
Objek : “ Seribu Kunang-Kunang di
Manhattan” merupakan cerpen tanpa kehadiran cerita.
c.
Paragraf
pembuka: ……………
d.
Paragraf
penyambung: …………
3 3. Munyusun
paragraf pembuka
Usahakan paragraf pembuka sudah mengesankan dan membidik benak
pembaca untuk segera membaca.
Contoh:
“Seribu Kunang-Kunang di Manhattan” ini tidak mengemukakan apa-apa.
Memang pembuka cerita menggiring ke arah pembukaan ketegangan. Pembaca dibius,
dibuat melongo karena asyik hanyut mengikuti si tukang cerita. Kita hanya bisa
“sakit hati”, karena sebenarnya Kayam menertawakan “ ketololan” kesadaran kita.
Mengapa bisa demikian?
…………..
4. Mengembangkan
paragraph pembuka
5 5.Esai tidak
mangharuskan adanya paragraph penutup.
Posting Komentar