Sabtu, 02 Mei 2015

Membacakan Puisi

  MEMBACA PUISI


Membacakan puisi umumnya dengan nyaring atau dengan berdeklamasi. Deklamasi adalah pembacaan puisi yang disertai gerak dan mimik yang sesuai. Dalam berpuisi, berdekamasi, pembaca tidak sekedar membunyikan kata-kata, Lebih dari itu ia bertugas mengekspresikan perasaan dan pesan penyair dalam puisinya.

Sebelum membacakan puisi kita harus memahami isi puisi terlebih dahulu. Memahami puisi dapat kita lakukan dengan cara:
1. Pendekatan struktural
    Pendekatan struktural adalah memahami puisi melalui unsur intrinsik puisi. 
2. Pendekatan struktural genetik
    Pendekatan struktural genetik adalah memahami pusi melalui unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik        puisi.
3. Memparafrasekan puisi
    Memparafrasekan puisi adalah mengubah puisi menjadi prosa.

Unsur intrinsik puisi
a. Struktur fisik
    1. Diksi
    2. Majas
    3. Rima
    4. Citraan
     5. Tipografi
b. Struktur batin
    1. Makna dan tema
    2. Feeling/ perasaan penyair
    3. Nada dan suasana
    4. Amanat

Unsur ekstrinsik puisi
1. latar belakang pengarang
2. keadaan sosial, budaya, ekonomi, politik, agama dll. pada saat puisi itu diciptakan.

Untuk membacakan puisi tersebut, agar tampak hidup, perlu dibantu dengan irama, mimik, kinesik, dan volume suara.
a.       Irama, adalah alunan bunyi ketika membacakan kalimat demi kalimat dalam puisi.
b.      Mimik, peniruan anggauta badan, khususnya raut muka.
c.       Kinesik, yakni gerakan tubuh seperti tangan, kaki, kepala, atau yang lainnya. Volume suara,               adalah tingkat keras lunaknya suara. 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda