Rabu, 31 Januari 2018

PUISI ZHAM SASTERA - MENAPAKI KOTA


MENAPAKI KOTA

jalanan adalah pintu kisah yang harus di buka
debur segala rasa terpahat erat di dalamnya
sebuah perpaduan ingin dari segala penaklukan
dalam harum sisa cium kemarau, kini alih rasa hujan
di penghujung jalan Ungaran, etalase bertepuk riuh
geliat tawa pendatang, sesekali terdengar menawar
sebuah dialog etik dalam selendang sapa terpuji
tak sedang menyoal politik yang kian merah terlunta
tak kenal mana kota juga mana desa
/
terbuai detik kesekian, merebah terik yang menganga
pandang memandang gedung-gedung ala kadarnya
nampak pada wajah mereka yang lalu lalalang
semburat ketulusan tanpa campur rebah citra diri
o angin, begitu banyak jalan yang harus ku tapaki
hilir mudik terbang meneguk segala arah
damba ingin mengintai di bawah rimbun pepohon
/
jika langkah terhenti lunglai rapuh mememuncak
maka geliat harap yang sesaat manis, asing terapung
pada aspal hitam, tanah, trotooar juga kursi-kursi halte
damba segala cerita pun lenyap hening terbanting
begitu jauh jalan yang kau tempuh, tak semua utuh
dan kini hanya sulaman munajat yang tulus memutih
akan rasa, dalam lika liku luka perjalanan

Semarang, 2017

Puisi Istriku (Musikalisasi Puisi Santri YPRU #3) Oleh Maksum XII BHS 1

Label: ,

KARYA TULIS ILMIAH

KARANGAN ILMIAH
A.    Pengertian
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Karangan tulis ilmiah adalah tulisan yang mengungkapkan  buah pikiran, hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode atau sistematika tertentu. Selain itu, isi serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

B.     Ciri Karangan Ilmiah
Ada lima ciri karangan ilmiah                                   
1.   Tulisan harus mempunyai alasan yang dapat diterima oleh akal atau logis
2.   Tulisan disusun dalam urutan yang berkesinambungan atau sistematis.
3.   Tilisan harus berdasarkan apa yang benar-benar ada,sesuai fakta, atau objektif.
4.   Tulisan harus teruji kebenarannya.
5.   Bahasanya bersifat lugas dan denotatif.

C.     Syarat Karangan Ilmiah
Syarat-syarat karangan ilmiah.
1.   Mengandung masalah dan solusi.
2.   Dapat diuji kebenarannya
3.   Lengkap dan tuntas atau melihat dari berbagai segi.
4.   Disusun dengan sistem atau metode tertentu sehingga mudah dipahami.

D.    Bentuk Karangan Ilmiah
Bila dilihat dari bentuknya, ada enam bentuk umum karanngan ilmiah.
1. Laporan, yaitu rekaman kegiatan tentang sesuatu yang sedang dikerjakan, diamati, dan   mengandung saran-saran.
2. Makalah, yaitu pembahasan buku atau pengamatan untuk memenuhi tugas dari bidang studi tertentu.
3. Kertas kerja, yaitu prasaran, usulan, atau pendapat suatu permasalahan untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dll.
4.   Skripsi,tesis, disertasi, yaitu karya tulis untuk mencapai gelar sarjana, magister, dan doktoral.
5.   Resensi, yaitu pertimbangan atau penilaian buku.
6.   Kritik, yaitu penilaian suatu karya secara objektif.
7.   Esai, yaitu kritik yang lebih bersifat subjektif.

E.     Unsur-Unsur Karya Tulis Ilmiah
I. Bagian pelengkap pendahuluan
1.      Halaman judul
2.      Lembar pengesahan
3.      Kata pengantar
4.      Daftar isi
5.      Daftar tabel
6.      Daftar gambar
7.      Arti lambang dan singkatan
8.      Abstrak
II.       Bagian Isi
1.      Bab Pendahuluan
a.       Latar Belakang
b.      Perumusan masalah
c.       Ruang lingkup
d.      Tujuan
e.       Manfaat
f.       Penegasan istilah
g.      Metode
h.      Sistematika penulisan
2.      Bab Pembahasan
3.      Bab  Penutup
a.       Kesimpulan
b.      saran
III. Bagian Penutup
1.      Daftar pustaka
2.      Lampiran

Keterangan
1. Kata pengantar berfungsi sebagai surat pengantar kepada pembaca yang isinya berbagai hal                mengenai karya tulis tersebut.
2. Daftar isi merupakan gambaran isi singkat. Judul-judul bab ditulis dengan huruf kapital, judul-            judul subbab ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf awal dari kata-kata yang penting.
3. Abstrak berisi garis besar dari karya tulis. Isinya lebih singkat daripada kesimpulan
4. Bab pendahuluan berfungsi menarik perhatian pembaca dan memberikan arahan terhadap 
    masalah- masalah yang akan diuraikan.
5. Bab pembahasan merupakan tubuh karangan yang mempunyai bagian sangat esensial. Dalam             bagian ini terdapat semua masalah yang dijabarkan secara sistematis. Artinya penyusunan harus          beraturan dan konsisten. Pembagian bab ke subbab harus sesuai dengan tingkatan yang sederajat.
6. Kesimpulan dan saran merupakan inti dari uraian yang telah dijelaskan dalam tubuh karangan.           Kesimpulan harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Begitu juga dengan saran, kepada siapa saran 
   ditujukan dan kemungkinan adanya perbaikan.
7. Daftar pustaka merupakan daftar buku yang menunjang pengamatan penulis. Daftar pustaka                biasanya memuat nama pengrang, tahun terbit, judul buku, tempat penerbit, dan penerbit.

Label: ,